Kaum wanita dan remaja perempuan merupakan salah satu pemangku kepentingan utama dalam industri energi terbarukan, namun keterlibatan mereka dalam bidang ini masih terbatas. Salah satu hambatan utamanya adalah pendidikan yang tidak memadai di bidang sains, teknologi, teknik dan matematika (STEM). Sementara itu, MENTARI tengah membuat proyek percontohan yaitu membangun pembangkit listrik tenaga surya di Desa Mata Redi dan Mata Woga di Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur, serta bertekad untuk melibatkan perempuan dan kelompok marjinal dalam semua kegiatan serta melatih mereka dalam mengelola sistem PV surya dan pembuatan furnitur. Studi kasus ini menyoroti perubahan positif yang muncul dari adanya proyek ini, terutama bagi remaja perempuan dan laki-laki yang berpartisipasi dalam pelatihan. Kami juga menawarkan beberapa rekomendasi untuk organisasi pemerintah dan non-pemerintah yang bekerja di sektor ini, terutama terkait dengan pelibatan remaja perempuan dalam proyek-proyek tersebut dan kerjasama dengan institusi lokal.