Oleh: Policy Strand MENTARI
Pada bulan Maret 2022, PLN telah meluncurkan program penggantian diesel, dengan tujuan untuk mengkonversi 499 MW diesel menjadi energi baru terbarukan dalam dua tahap. Tahap pertama mencakup 183 lokasi dengan total kapasitas generator diesel terpasang sebesar 212 MW (untuk di hibridisasi dengan sistem baterai dan tenaga surya), sedangkan tahap kedua akan menggantikan pembangkit diesel terpasang sebesar 287 MW (untuk dihibridisasi dengan berbagai jenis energi terbarukan yang tersedia di lokasi tersebut). Untuk menjalankan program ini PLN perlu melakukan studi kelayakan teknis dan finansial. Oleh karena itu, aUK-Indonesia MENTARI Programme menawarkan bantuan secara penuh kepada PLN untuk memberikan pelatihan untuk meningkatkan uji kelayakan teknis yang ada.
Pada Agustus-September 2022, rangkaian pelatihan optimasi pembangkit hybrid off-grid atau skala kecil telah dilakukan oleh Program MENTARI Inggris-Indonesia yang bekerja sama dengan Divisi Energi Baru Terbarukan PLN, Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) PLN, dan didukung oleh UL Solution (pengembang HOMER) dan New Zealand MATES Programme. Optimasi pembangkit hybrid tersebut akan dilakukan melalui perangkat lunak komersil, bernama HOMER Pro. HOMER Pro merupakan salah satu perangkat lunak optimasi dengan kemampuan khusus dalam mendesain pembangkit optimal dengan biaya serendah mungkin dan memenuhi kondisi teknis operasional yang layak, baik pada pembangkit off grid maupun tingkat skala kecil. Pelatihan dilaksanakan dua gelombang untuk PLN dan satu gelombang untuk KESDM. Pada gelombang pertama PLN, MENTARI mengundang perwakilan PLN wilayah Indonesia Timur, sedangkan gelombang kedua ditujukan untuk perwakilan PLN wilayah Indonesia Barat. Melalui kerja sama semua pihak, pelatihan dilakukan dengan pelatih dari MENTARI dan UL Solutions, dengan bantuan dari MENTARI dan NZ MATES. Gelombang pertama telah dilaksanakan di Pusdiklat Bogor pada 8-12 Agustus 2022.
Pelatihan tersebut dihadiri oleh 25 peserta yang merupakan pejabat PLN regional/lokal yang berasal dari PLN wilayah Indonesia Timur, Divisi Energi Baru Terbarukan PLN, PLN Enjiniring, dan Divisi Perancangan PLN. Pelatihan dilakukan dengan mengambil studi kasus berdasarkan kasus nyata. Praktik lapangan pada pengalaman regional akan memberikan pemodelan yang lebih kuat pada pengembangan pembangkit off-grid. Beberapa materi dari pelatihan tersebut seperti dasar pemodelan, pemasukan data, dan pemodelan sistem hybrid dari sistem sederhana sampai sistem kompleks. Setiap peserta mengeksplorasi fitur-fitur yang ada di HOMER Pro untuk mendapatkan pemahaman mendalam dan menjalankan simulasi pada setiap kasus regional yang dibahas.
Telah dilakukan diskusi mengenai pengaturan pembangkit, referensi data sumber daya, peringatan akan kestabilan, perbedaan antara praktik nyata dan simulasi model, energi yang tidak terpenuhi dan kondisi penyaluran tertentu, optimasi ekonomi, dan diskusi setiap teknologi sumber daya yang ada (mulai dari pembangkit diesel, tenaga surya, baterai, angin, dan mikrohidro). Peserta dikelompokkan untuk mempresentasikan hasil pemahaman terkait input load profile input, data teknis dan data sumber daya, data keuangan dan rincian biaya. Peserta juga ditantang untuk menyelesaikan model kompleks yang terdiri dari kombinasi teknologi angin, mikrohidro, tenaga surya, pembangkit diesel, dan baterai. Adapun batasan yang diberikan seperti fraksi pembangkitan energi baru terbarukan hanya boleh sebanyak 30% dari keseluruhan, pelayanan operasi tenaga angin dan surya hanya dibatasi 10%, biaya apabila kekurangan kapasitas listrik sebesar 2 USD per kWh, dan terdapat biaya karbon sebesar 2 USD per ton karbon yang dihasilkan.
Di akhir pelatihan, setiap proses pemodelan dan seluruh rangkaian pelatihan akan dievaluasi oleh setiap peserta. Masukan dan saran akan memberikan gambaran untuk mengebangkan pelatihan yang akan dilakukan berikutnya.